Pekerja wanita memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jadi sebaiknya pemerintah dan industri meningkatkan kesehatan pekerja wanita.
Menambah fasilitas kesehatan pekerja wanita akan meningkatkan produktivitas dan keuntungan ekonomi. Hal ini bahkan telah menjadi perhatian perusahaan global Amerika bernama MSD atau Merck dengan sebuah program bertema MSD for Mothers, yaitu program yang bertujuan mengurangi angka kematian pada wanita pekerja yang hamil.
Anemia Menghambat Produktivitas
Berbeda dengan wanita pekerja profesional, Anemia adalah salah satu masalah utama bagi wanita pekerja non profesional. Bayangkan saja ladies, informasi yang dirilis oleh Kementrian Kesehatan menyebutkan penyakit anemia mampu menurunkan 10% produktivitas di perusahaan karena pekerja wanita kehilangan 6,5 jam kerja setiap minggunnya.
Anemia menyebabkan pekerja mudah sakit, mudah terjadi kecelakaan kerja sehingga angka absensi meningkat dan kemungkinan apabila hamil akan mempunyai risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Dan pendidikan rendah rata-rata membuat para pekerja wanita non profesional memiliki kesadaran rendah terhadap kesehatan dan gizi.
Untuk itu MSD for Mothers bekerjasama dengan manajemen pabrik berupaya mencegah dan meningkatkan kesadaran terhadap para pekerja wanita melalui promosi dan penyuluhan kesehatan kepada pekerja wanita non profesional. Program penyuluhan kesehatan tadi termasuk KB, anemia, melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan terlatih (beberapa wanita masih menggunakan jasa dukun lho, Ladies!), nutrisi dan pencegahan penyakit umum di tempat kerja seperti TBC.
Lalu bagaimana dengan wanita pekerja profesional, masalah kesehatan apa yang paling serint terjadi terhadapa mereka?
Kurang gerak adalah salah satu kebiasaan wanita pekerja profesional yang berhadapan dengan komputer seharian, masalah kesehatan yang sering muncul karena kebiasaan tersebut adalah penyakit metabolisme, hipertensi, stress hingga gangguan otot rangka.
Untuk mencegah penyakit yang mengintai pekerja wanita, disarankan untuk melakukan peregangan otot 10-15 menit sebelum dan sesudah bekerja.
Soal masalah stres di tempat kerja, sayangnya Kementerian Kesehatan RI belum mewajibkan para perusahaan untuk menyediakan jasa psikolog maupun psikiater yang kelak akan membantu karyawan. Tapi, sebenarnya Kementerian Kesehatan melancarkan Employee Assistance Program (EAP) – program yang membantu karyawan menghadapi personal problem yang akan berdampak pada kinerja maupun kesehatan. Kementerian Kesehatan RI sendiri memiliki rekomendasi akan jasa psikolog maupun psikiater yang bisa digunakan oleh perusahaan di Indonesia secara berbayar.
Memang tidak gratis karena, toh, perusahaan mampu membayar gaji besar seharusnya mampu memberikan jasa seperti psikolog ataupun psikiater. Lagi pula, ini demi keuntungan perusahaan sendiri karena mempengaruhi produktivitaas. Kalaupun gratis sebaiknya para wanita pekerja non profesional menjadi prioritas layanan tersebut.
Tapi yang perlu diingat, perusahaan wajib menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat termasuk faktor fisik, suhu udara, sampai kebisingan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan hal keselamatan dan kesehatan pekerja telah diatur dalam Undang-Undang. Tinggal bagaimana para pekerja ingin menggali ketentuan tadi lebih dalam dan mencari informasi dari berbagai pihak. Ladies siap mencari hak pekerja wanita?
0 komentar:
Posting Komentar